Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah salah satu daerah di Indonesia yang kaya akan keindahan alam dan berhasil menarik jutaan wisatawan lokal dan mancanegara untuk pergi ke tempat ini.
Salah satu obyek wisata terkenal yang ada di Manggarai, NTT yaitu persawahan Lodok Cancar.
Pernah dengar sawah dengan desain jaring laba-laba yang unik? Sebelum berlibur ke NTT, ini uniknya sawah Spider di Ruteng!
Asal-Usul dari Sawah Spider di Ruteng
Pada kabupaten-kabupaten yang ada di Pulau Flores, kalian bisa menemui petani dengan mudah.
Namun petani lebih banyak kalian jumpai di Kawasan sisi barat Flores yaitu tiga Kabupaten yang sekarang dimekarkan menjadi Kabupaten Manggarai, Manggarai Timur, dan Manggarai Barat/
Bukan saja hasil padi yang terbesar di NTT, salah satu yang menarik banyak perhatian adalah bentuk dari sawah itu sendiri.
Area sawah disini memiliki bentuk lodok (bahasa lokal) atau kita mengenalnya sebagai jaring laba-laba.
Area persawahan ini dibentuk dengan model jaring laba-laba bukan hanya karena estetika saja, melainkan untuk meningkatkan fungsi sawah sesuai dengan sistem pengelolaan lahan menurut adat setempat.
Lingko adalah tanah adat yang dimiliki masyarakat untuk memenuhi kebutuhan bersama masyarakat, dan pembagiannya dipercayakan kepada ketua adat setempat.
Filosofi Tradisi Lodok
Sistem pembagian lahan persawahan oleh ketua adat dilakukan secara berpusat. Dimana untuk titik nolnya berada di tengah lahan ulayat dan akan dibagi-bagi.
Nah Untuk membentuk polanya, garis panjang ditarik dari titik tengah yang mana dalam Manggarai disebut dengan lodok, yang terakhir keluar makin lama membentuk lebar atau bidang terluar yang disebut cicing.
Filosofi dari bentuk sawah ini adalah mengikuti bentuk dari sarang laba-Laba.
Bagian tengah terkecil yang ada di sarang laba-laba disebut dengan Lodok dan makin keluar makin lebar sama halnya seperti sarang laba-laba.
Baca juga : Catat 7 Tempat Wisata Di Ruteng Manggarai dan lokasinya
Kemudian bagaimana untuk pembagiannya? Seorang warga Cancar menjelaskan bahwa ketua adat atau yang disebut juga dengan Tu’a Golo atau tetua kampung umumnya akan mendapatkan area sawah yang lebih besar.
Beliau juga mengatakan bahwa untuk pembagian luas sawah atau tanah ulayat ini mengikuti rumus moso atau jari tangan.
Yaitu disesuaikan dengan berapa jumlah penerima tanah warisan dan juga keturunannya.
Rumus moso, memprioritaskan bagi para petinggi kampung beserta dengan keluarganya, baru diikuti oleh warga suku, dan dilanjutkan dengan warga luar suku.
Lokasi dan Akses Sawah Spider
Uniknya sawah Spider di Ruteng ini berhasil menarik banyak wisatawan, tak heran karena keindahan pemandangannya dan filosofinya yang unik.
Jika kalian penasaran dengan keindahan sawah ini, maka kalian bisa mengunjungi Cancar, Kecamatan Ruteng yang ada di Kabupaten Manggarai di NTT.
Untuk bisa sampai ke puncak bukit di Cancar, kalian bisa pergi dari Kota Ruteng ke Cancar. Jaraknya kurang lebih 20 km dan untuk bisa sampai kesana butuh waktu kurang lebih 30 menit.
Jalanan dari Ruteng ke Labuan Bajo cukup lebar dan mulus, selama perjalanan kesana kalian bisa melihat keindahan kebun kopi, persawahan, dan kebun cengkeh.
Sesampainya di pertigaan Kampung Cancar, kalian bisa belok ke kanan menuju utara.
Tempuh sejauh 1 km dan kalian akan menemukan pertigaan jalan setapak, di depan jalan terdapat beberapa papan informasi “Welcome Lodok”.
Kalian bisa memarkirkan kendaraan kalian disana.
Setelah parkir, kalian bisa menuju ke bukit Cancar dengan menaiki kurang lebih seribu anak tangga lurus.
Ada juga opsi lain yaitu menyusuri anak tangga yang berkelok-kelok. Setelah 250 meter mendaki puncak bukit itu, kalian sampai dan bisa melihat keindahan persawahan Spider yang menakjubkan!
Biaya Masuk Sawah Spider di Flores
Berapa biaya masuk ke sawah Spider? Untuk bisa menjangkau wisata ini kalian akan dikenakan biaya retribusi.
Nah Untuk wisatawan lokal cukup membayar Rp 10.000 saja, wisatawan nasional Rp 20.000, sedangkan untuk wisatawan mancanegara yaitu Rp 50.000.
Namun yang harus menjadi catatan, lokasi persawahan Spider ini belum ada warung atau café, sehingga disarankan supaya makan terlebih dahulu atau membawa bekal jika ingin pergi kesana.
Itu tadi Uniknya sawah Spider di Ruteng, apakah kalian tertarik untuk mengunjungi lokasi ini setelah tahu bagaimana unik bentuknya dan dalam filosofinya?