Sobat petualang! pernah mendengar Desa Wae Rebo di media sosial, dan melihat foto sebuah rumah tradisional berbentuk pendakian yang bertengger di bukit hijau yang rimbun,

Jika iya, itu adalah “Mbaru Niang”, rumah adat khas Desa Wae Rebo. Desa Wae Rebo merupakan desa terpencil yang dikelilingi pegunungan.

Kampung adat ini berada di dataran tinggi 1.200 meter di Pulau Flores, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

Keistimewaan dari masyarakat suku Manggarai, terkenal karena mereka sangat menjaga komitmen dalam mengatasi budaya dan tradisi di lingkungan mereka.

Kampung Adat Waerebo
Kampung Adat Waerebo

Berkat komitmen masyarakat untuk saling bergotong royong dalam mewujudkan budaya identitas dan warisan leluhur, pada tahun 2012 desa ini diakui dan dianugerahi oleh UNESCO Asia-Pasifik, dalam kategori “Pelestarian Warisan Budaya”.

Tujuannya karena sebagai daerah yang mempertahankan struktur bangunan unik, dan tidak ditemukan di tempat lain di dunia.

Lantas, apa saja keindahan Desa Wae Rebo lainnya yang harus kita ulik lebih dalam? Yuk langsung kita simak info detailnya bersama-sama.

Rumah Adat Mbaru Niang

Rumah adat Mbaru Niang / Printerest
Rumah adat Mbaru Niang / Printerest

Di kenal dengan sebutan Mbaru Niang, rumah adat ini merupakan salah satu ciri khas budaya dari Desa Wae Rebo.

Saat ini, hanya ada tujuh bangunan Mbaru Niang yang berdiri di antara rumah-rumah di kawasan Desa Wae Rebo.

Kontruksi rumah tradisional yang terkenal karena bentuk bangunannya yang seperti jarum ini dibangun dan di rekatkan tanpa paku.

Masyarakat Wae Rebo membangun rumah mereka hanya menggunakan material alam tradisional seperti kayu warok dan bambu sebagai vokalis utamanya.

Untuk bagian atap, mereka menutupinya dengan rumbia atau jerami yang unik dan sederhana.

Orang-orang Wae Rebo membangun rumah-rumah mereka dengan tinggi bangunan sekitar 15meter, di setiap rumah Mbaru Niang memiliki lima lantai.

Baca juga :  Catat 5 Gunung Api Yang Ada di Flores Tapi Bisa di Daki

kampung adat waerebo
kampung adat waerebo

Rumah adat yang ada hanya berjumlah 7, membuat masyarakat Wae Rebo terbiasa hidup berkelompok. Para anggota keluarga dalam setiap rumah Mbaru Niang menyebut Suku Manggarai.

FunFact dari Rumah Adat Mbaru Niang adalah, budaya tempat tinggal mereka yang bisa rukun, walaupun ada lebih dari satu kepala keluarga dalam satu rumah.

Selain di gunakan sebagai tempat menyimpan sandang, pangan dan papan. Rumah Mbaru Niang juga digunakan sebagai pusat kegiatan keagamaan animisme.

Animisme adalah salah satu budaya kepercayaan yang ada di wilayah mereka.

Oleh karena itu, bagi masyarakat Wae Rebo, desain dan konstruksi rumah adat Mbaru Niang benar-benar mencerminkan kebutuhan Suku Manggarai.

Terutama sebagai tempat yang cukup hangat, kokoh, dan tahan terhadap gempa bumi yang biasanya sering terjadi di daerah tersebut.

Kehidupan Komunal Masyarakat Wae Rebo

kehidupan waerebo
kehidupan waerebo

Orang-orang Wae Rebo hidup dalam struktur sosial yang sangat terorganisir dan saling bergantung satu sama lain terutama pada alam.

Mereka sangat menjunjung tinggi hirarki dan otoritas dalam kehidupan berbudaya.

Kepala desa yang disebut ‘Weyang’ memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari di desa Wae Rebo.

Misalnya, mengambil keputusan untuk kebaikan dan kepentingan bersama dalam sistem adat yang mengatur hubungan sosial.

Termasuk dalam hal pernikahan, pembagian tanah dan penyelesaian sengketa.

Di dalam lingkungan Desa Wae Rebo, masyarakatnya juga terbiasa mengelola perkebunan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan sandang.

Kerbau, ayam, dan babi adalah hewan ternak yang umum di Wae Rebo.

Selain itu, untuk menambah sumber pendapatan, masyarakat Wae Rebo juga terampil dalam menguasai kerajinan tangan seperti tenun ikat dan anyaman bambu.

Selain itu, masyarakat Wae Rebo juga menjalani pelatihan berbasis ladang bermigrasi, di mana mereka pindah dari satu ladang ke ladang lain dalam beberapa tahun sekali.

Hal itu dilakukan demi menjaga kesuburan tanah.

Jadi, Kegiatan yang mereka lakukan, tidak hanya berpikir untuk mencari mata semata, tetapi juga memiliki kesadaran akan kepedulian terhadap alam dari kehidupan sehari-hari.

Keunikan Budaya dan Tradisi Adat Penti

Kegiatan acara adat Istiadat Masyarakat Wae Rebo
Kegiatan acara adat Istiadat Masyarakat Wae Rebo / helloflores.com

Oleh karena memiliki sistem kehidupan yang sangat terorganisir kepada sesama manusia dan alam semesta.

Masyarakat Wae Rebo sangat memahami pentingnya menjaga keseimbangan alam.

Masyarakat Wae Rebo terbiasa memperlakukan alam dengan penuh rasa hormat, salah satunya yaitu budaya praktik metode pertanian berkelanjutan.

Selain memiliki sistematis dalam hal gotong royong antar sesama manusia, masyarakat Wae Rebo juga memiliki semacam penanggalan yang menggabungkan berbagai ritual adat sebagai warisan budaya secara turun menurun.

Salah satu ritual adat yang paling terkenal adalah “Upacara Adat Penti”. Acara ini diadakan pada bulan November setiap tahunnya.

Dari segi filosofis, kegiatan ini memiliki implikasi penting bagi masyarakat desa. Upacara Penti dianggap sebagai perayaan rasa syukur atas hasil panen yang diberikan oleh alam semesta.

kegiatan ini pun menjadi simbol persatuan dalam hal spiritualitas antara masyarakat Wae Rebo dengan alam semesta.

Waerebo Menerapkan Ekowisata Berkelanjutan

waerebo flores ntt
waerebo flores ntt

Jangan Salah, walaupun hidup di dalam daerah terpencil dan memegang teguh pendirian untuk menjaga alam, Desa Wae Rebo juga sangat terbuka dengan perkembangan jaman dan kepada masyarakat di luar desa Wae Rebo.

Salah satu kegiatan masyarakat Wae Rebo agar tetap bersosialisasi dengan kehidupan luar, adalah dengan cara membuka peluang model ekowisata berkelanjutan.

Upaya ini bertujuan untuk melindungi lingkungan alam, sekaligus mempromosikan keberlanjutan ekonomi dan melestarikan warisan budaya dengan cara edukasi.

Masyarakat Wae Rebo cukup terbuka kepada masyarakat di luar desa Wae Rebo yang ingin berkunjung.

Bahkan menginap di rumah adat, dan berpartisipasi dalam kegiatan budaya yang diselenggarakan oleh masyarakat setempat.

Seperti, menari, memasak makanan tradisional, dan belajar tentang tata cara adat.

Pengalaman trekking ke Waerebo

Tracking ke Waerebo
Tracking ke Waerebo

untuk mencapai Desa Wae Rebo, Sobat petualang akan memulai perjalanan dari Labuan Bajo lalu ke Desa Denge.

Selanjutnya, sobat juga harus menempuh perjalanan yang sulit di antara bukit pegunungan dan hutan lebat.

Di perkirakan, kamu akan  membutuhkan pendakian sekitar 3-4jam perjalanan. Pengalaman trekking ini mungkin membutuhkan persiapan fisik dan mental yang baik.

Meski ada beberapa rintangan untuk mencapai Desa Wae Rebo, tetapi tahu nggak sih sobat, jika banyak yang merasa bahwa perjalanan yang sulit itu sepadan dengan keindahan dan pengalaman budaya yang ditawarkannya.

Oleh karena itu, kamu pasti akan puas saat tiba di desa yang menduduki peringkat ke-5 kategori desa tertinggi di Indonesia ini.

Tidak hanya memuaskan, tetapi juga memberi sobat pengalaman untuk merasakan perasaan unik saat menikmati suasana desa yang tenang yang menghargai kelestarian lingkungan.

Lingkungan yang Tenang dan Damai

Kampung Adat Waerebo (4)
Kampung Adat Waerebo

Desa Wae Rebo tidak hanya terpencil tetapi juga menawarkan kesempatan untuk hidup selaras dengan alam dan sekitarnya.

Mungkin inilah yang membuat lingkungan Suku Manggarai begitu tenang dan damai.

Tempat inijuga sangat cocok dan sangat memungkinkan untuk kamu yang ingin menikmati kedamaian yang jarang di temui di tempat-tempat lain, misalnya, sekedar ingin sementara menjauh dari hiruk pikuk kehidupan perkotaan.

Dari sini, kita di ingatkan kembali akan pentingnya melestarikan tradisi dan budaya melalui sikap gotong royong, tenggang rasa dan kepercayaan.

Jika sobat ingin berencana mengunjungi Desa Wae Rebo, penting untuk bersiap-siap dan mencari tips selama tinggal di sana, seperti rute perjalanan, kondisi, dan cuaca.

Selain itu, penting juga untuk menghormati dan menghargai adat istiadat dan  tradisi setempat.

Anda bisa menghubungi penyedia tur untuk mendapatkan informasi yang akurat sebelum Anda pergi. Semoga informasi ini bermanfaat untuk kamu ya Sobat petualang.

Selamat berpetualang sobat petualang!

You might also enjoy:

× Chat Admin