hendra widyasmaraNagekeo, sebuah kabupaten yang terletak di bagian selatan Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, Indonesia, adalah daerah yang kaya akan kearifan budaya dan tradisi adat.
Di Nagekeo, terdapat sejumlah kampung adat yang mempertahankan keaslian budaya mereka hingga saat ini.
Berikut adalah daftar kampung adat yang menarik untuk dikunjungi di Nagekeo:
1. Kampung Adat Boa Wae
Kampung Adat Boa Wae adalah permata tersembunyi di tengah pegunungan Flores, sebuah destinasi budaya yang menghadirkan pesona tradisi yang memikat.
Terletak di lereng gunung Inerie yang indah, Boa Wae adalah sebuah desa adat yang kaya akan tradisi dan budaya lokal yang masih dijaga dengan kokoh oleh penduduk setempat.
Di sini, para pengunjung akan disambut dengan suasana yang damai dan tenang, sambil menikmati pemandangan kebun kopi dan ladang jagung yang hijau yang membentang sejauh mata memandang.
Kehidupan sehari-hari masyarakat Boa Wae masih sangat kental dengan kebudayaan dan adat istiadat. Rumah-rumah adat dengan arsitektur khas Flores menjadi pemandangan yang indah dan menawan, mencerminkan keaslian budaya mereka.
Rumah-rumah adat Mbaru Niang yang menjulang tinggi dan dibangun dengan bambu dan atap alang-alang, menciptakan panorama yang memesona.
Struktur rumah adat ini bukan hanya untuk estetika semata, tetapi juga berfungsi sebagai sarana melindungi diri dari cuaca ekstrim dan hewan liar di sekitar desa.
Selain pemandangan alam yang menakjubkan, Boa Wae juga menawarkan pengalaman budaya yang otentik.
Masyarakat setempat dengan bangga akan menceritakan sejarah dan cerita nenek moyang mereka, termasuk tradisi adat dan upacara keagamaan yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Pengunjung dapat berinteraksi dengan penduduk desa, belajar tentang seni dan kerajinan tangan khas Flores, serta menyaksikan tarian dan nyanyian tradisional yang kaya akan makna.
Perjalanan menuju Kampung Adat Boa Wae sendiri juga merupakan petualangan yang tak terlupakan. Melalui trekking selama beberapa jam dari desa Denge, para pengunjung akan disuguhi dengan pemandangan alam yang menakjubkan dan suasana pedesaan yang damai.
Setibanya di desa, para wisatawan akan merasa seolah-olah kembali ke masa lalu, menyatu dengan budaya dan tradisi yang masih sangat terjaga dengan baik.
Baca : Catat 5 Suku yang Ada di Flores & Labuan Bajo
2. Kampung Adat Boawae Lamawolo
Boawae Lamawolo adalah kampung adat yang memiliki pesona alam dan budaya yang memikat. Terletak di tengah-tengah perbukitan dan hamparan sawah hijau, Boawae Lamawolo menyajikan panorama yang menakjubkan.
Di sini, para wisatawan dapat menyaksikan rumah adat dengan arsitektur khas, yang merupakan warisan budaya dari nenek moyang mereka.
Selain itu, wisatawan juga dapat mengunjungi lokasi keagamaan khas dan mengikuti upacara adat masyarakat Boawae Lamawolo.
3. Kampung Adat Boawae Barat
Boawae Barat adalah salah satu kampung adat yang paling autentik dan kaya akan budaya di Nagekeo. Dikelilingi oleh perbukitan dan hutan hijau, desa ini menawarkan pemandangan yang menakjubkan.
Rumah-rumah adat yang terbuat dari kayu dan jerami alang-alang menambah pesona desa ini.
Selain itu, Boawae Barat juga memiliki sejumlah tarian dan upacara adat yang diwariskan dari generasi ke generasi, yang membuat pengunjung dapat merasakan kekayaan budaya masyarakat setempat.
4. Kampung Adat Tutubhada
Bubu Tutubhada adalah kampung adat yang terletak di dataran tinggi Nagekeo. Terkenal dengan tanaman vanili yang berkualitas, Bubu Tutubhada juga memiliki pesona budaya yang menarik.
Rumah-rumah adat di desa ini menampilkan arsitektur yang indah dan khas, dengan sentuhan ukiran kayu yang menakjubkan.
Selain itu, masyarakat Tutubhada juga menjaga tradisi dan adat istiadat mereka dengan tekun, membuat pengunjung dapat merasakan kehidupan tradisional yang otentik.
5. Kampung Adat Bena
Kampung Adat Bena adalah salah satu kampung adat paling terkenal di Bajawa dan juga Nagekeo dan bahkan di seluruh Pulau Flores.
Kampung adat Terletak di lereng gunung, kampung ini menawarkan pemandangan indah ke arah lembah dan hutan hijau yang menakjubkan.
Rumah adat tradisional di kampung ini dibangun dengan kayu dan jerami alang-alang, menciptakan tampilan yang khas dan alami.
Selain itu, Bena juga memiliki makam nenek moyang yang dihiasi dengan ukiran kayu dan patung batu, yang menjadi saksi bisu dari warisan budaya masyarakat Bena.
