Nusa Tenggara Timur termasuk provinsi yang masih kental dengan tradisionalitas apalagi di Kabupaten Sikka. Bahkan jumlah kampung adat di Kabupaten Sikka cukup banyak dan masih ada sampai sekarang.
Tentunya ini satu konsistensi budaya yang harus dilestarikan dan diapresiasi. Karena tidak mudah mempertahankan tradisionalitas di tengah gempuran modernisasi yang luar biasa.
Kampung adat merupakan satu perkampungan atau desa yang masyarakatnya masih memegang tradisi leluhur dengan sangat kuat. Dan biasanya kampung ini didiami masyarakat asli secara turun temurun dari generasi ke generasi.
Baca : Catat 5 Suku yang Ada di Flores & Labuan Bajo
Masyarakat kampung adat tergolong warga komunal yang benar-benar asli. Artinya tidak ada masyarakat di luar mereka yang mendiami desa tersebut. Akan tetapi, mereka tetap membuka akses kepada siapapun yang ingin berkunjung ke kampung terutama para wisatawan.
Karena kedatangan wisatawan akan manaikkan taraf perekonomian masyarakat. Luar biasanya, masyarakat kampung adat belum tersentuh modernisasi. Sekalipun ada, biasanya sangat minim sekali.
Bahkan ada kampung adat yang terbebas dari jaringan internet maupun teknologi smartphone. Sebagian besar kampung adat di Kabupaten Sikka memiliki ciri-ciri di atas. Jadi, bagi yang ingin mengetahui betapa eksotisnya kampung ini, maka silakan berkunjung ke Flores sekarang juga.
Daftar Kampung Adat di Kabupaten Sikka
Jumlah kampung adat di Kabupaten Sikka cukup banyak. Nah, sebagian kecilnya dijelaskan di bawah ini yang bisa Anda jadikan sebagai penambah informasi. Ini dia kampung adat yang dimaksud:
1. Kampung Adat Natarmage
Kampung adat di Kabupaten Sikka yang pertama adalah Kampung Natarmage. Sebuah kampung yang berada di Kecamatan Talibura Flores Timur
Masyarakat Natarmage bermata pencaharian sebagai petani tepatnya petani jambu mete. Dan aktivitas ini sudah berlangsung selama puluhan tahun hingga sekarang.
Luar biasanya, masyarakat masih mengandalkan cara bercocok tanam tradisional. Termasuk melakukan semai benih massal di musim kemarau. Natarmage juga merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Waiblama, kabupaten Sikka, provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia.
2. Kampung Adat Nita
Di daerah Kecamatan Nita terdapat satu tradisi yang masih bertahan sampai saat ini. Namanya adalah Orin Tagan atau tradisi membangun rumah yang terbilang unik.
Orin Tagan merupakan seni membangun rumah di kampung Nita yang identik dengan desain rumah panggung serta pembangunan banyak kamar. Bahkan ada kamar khusus melahirkan dan ada kamar untuk keluarga yang sudah menjanda.
3. Desa Wisata Umauta
Kampung adat di Kabupaten Sikka yang berikutnya adalah Desa Wisata Umauta. Sebuah desa kecil yang memiliki panorama estetik karena berada di tengah-tengah hutan dengan kontur perbukitan yang hijau.
Di sini, terdapat satu sanggar kebudayaan yang diberi nama Doka Tawa. Biasanya, para peserta sanggar ini menampilkan tarian adat Umauta untuk menyambut tamu yang datang berkunjung ke kampungnya.
4. Kampung Adat Hewokloang
Di Kabupaten Sikka Flores Timur terdapat satu kampung tradisional yang cukup populer. Namanya adalah Kampung Adat Hewokloang yang identik dengan rumah panggung-nya.
Kampung ini juga dipenuhi adat istiadat yang masih terjaga secara turun temurun. Makanya, banyak sekali para periset dari kalangan mahasiswa jurusan kebudayaan lokal yang melakukan penelitian di sini.
Kampung Hewokloang didiami masyarakat asli dari Suku Maumere. Satu kelompok masyarakat yang paling tua di Flores Timur Nusa Tenggara Timur (NTT).
5. Kampung Adat Watumerak
Kampung adat di Kabupaten Sikka yang terakhir adalah Kampung Adat Watumerak. Sebuah kampung kecil yang berada di Kecamatan Doreng Flores Timur NTT.
Di sini terdapat satu tarian yang disakralkan yang disebut Togo Pare. Biasanya tarian ini dimainkan bersama untaian syair yang berisi nilai-nilai spiritual yang dinyanyikan oleh si penari itu sendiri.
Berkunjung ke Kampung Adat di Kabupaten Sikka
Kalau Anda ingin mengenal kebudayaan yang ada di Kabupaten Sikka Flores Timur secara lengkap, maka silakan kunjungi kampung-kampung adat yang ada di sana. Lalu berinteraksilah dengan masyarakat.
Kampung adat di Kabupaten Sikka sendiri sebagian besar sudah menjadi desa wisata. Jadi Anda layak untuk datang berkunjung ke sana bersama seluruh keluarga dan dijamin tidak akan kecewa.