Pulau Flores merupakan sebuah pulau eksotis tempat wisata yang paling terkenal di tidak hanya di Indonesi saja tapi di berbagai belahan negara lainnya juga sudah terkenal.
Namun anda perlu tau, selain tempat wisatnya yang indah, disini juga terdapat banyak kampung adat yang unik yang perlu anda ketahui jika berkunjung kesana.
Baca juga : 7 Rekomendasi Tempat Sewa Motor di Labuan Bajo
5 Kampung Adat di Pulau Flores Yang Unik
Berikut adalah beberapa kampung adat di Flores, Nusa Tenggara Timur, Indonesia yang bisa di bilang sangat unik dan wajib kalian kunjungi :
1. Kampung Adat Wae Rebo
Kampung Adat Wae Rebo adalah salah satu kampung adat yang terkenal di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, Indonesia.
Kampung Adat Waerebo ini Terletak di Kabupaten Manggarai, kampung ini terkenal dengan rumah adatnya yang unik dan tradisional, yang disebut “Mbaru Niang”.
Rumah-rumah adat Mbaru Niang di Wae Rebo memiliki struktur yang khas, dengan atap kerucut yang terbuat dari jerami dan dinding dari anyaman bambu.
Desain rumah adat ini memiliki tujuan untuk melindungi masyarakat dari cuaca ekstrem dan bahaya alam, serta mendorong kehidupan komunal di dalam kampung.
Wae Rebo terletak di tengah hutan, di atas bukit, dan untuk mencapai kampung ini, pengunjung harus melakukan pendakian sekitar 3-4 jam melalui jalur yang curam.
Meskipun perjalanan cukup menantang, pemandangan alam yang memukau dan keunikannya membuat Wae Rebo menjadi tujuan wisata yang populer.
Wisatawan yang mengunjungi Wae Rebo memiliki kesempatan untuk mengenal budaya lokal, berinteraksi dengan penduduk setempat, dan mengamati kehidupan sehari-hari mereka.
2. Kampung Adat Bena
Rekomendasi Kampung Adat di Pulau Flores Yang Unik yang bisa kalian kunjungi yakni Kampung Adat Bena.
Kampung Adat Bena juga sebuah desa adat yang terletak di Pulau Flores. Lokasi Desa ini terletak di Kabupaten Ngada, di bagian timur Flores.
Desa ini terkenal dengan warisan budaya yang unik dan gaya hidup tradisionalnya.
Nama “Kampung Adat” dalam kamus bahasa Indonesia adalah “Desa Tradisional”. Bena merupakan salah satu desa adat yang paling terawat
di Flores dan menarik pengunjung yang tertarik untuk mengalami budaya dan tradisi lokal.
Desa Bena dihuni oleh suku Ngada, kelompok etnis asli di wilayah tersebut. Suku Ngada memiliki hubungan yang kuat dengan adat-istiadat nenek moyang mereka dan menjalani gaya hidup tradisional.
Salah satu ciri khas dari Kampung Adat Bena adalah rumah tradisional mereka, yang disebut “Ngadhu” dan “Bhaga.”
3. Kampung Adat Belaraghi
Terletak di Kabupaten Ngada, Kampung Adat Belaraghi adalah salah satu kampung adat yang mempertahankan tradisi dan budaya suku Ngada.
Masyarakat Belaraghi menjaga adat istiadat mereka dengan tekun, termasuk upacara adat dan tarian tradisional.
Kampung ini juga memiliki arsitektur rumah adat yang khas dengan bentuk bangunan yang mirip dengan perahu.
Kampung adat Belaraghi juga merupakan kampung adat etnis Ngada yang masih terjaga keasliannya dan masih sangat tradisional.
Lokasi Kampung adat Belaraghi terletak di Keligejo – Kecamatan Aimere dan berjarak 45 Km dari Kota Bajawa.
Nah Untuk mencapai Kampung adat Belaraghi terdapat 2 alternatif yaitu melakukan trekking dari Wolowio melewati hutan dan perbukitan selama 3 jam.
4. Kampung Adat Wogo
Kampung Adat di Pulau Flores Yang Unik lainnya yang bisa kalian kunjungi yakni Kampung Adat Wogo.
Lokasi Kampung Adat Wogo ini Terletak di Desa Wae Kajong, Kabupaten Nagekeo, NTT.
Kampung Adat Wogo adalah kampung adat yang terletak di ketinggian, menawarkan pemandangan alam yang memukau.
Masyarakat Wogo hidup secara tradisional dengan mempertahankan adat dan kebudayaan mereka.
Anda dapat melihat rumah adat, ladang, dan kegiatan sehari-hari masyarakat yang terjaga dengan baik.
5. Kampung Adat Luba
Kampung Adat Luba adalah sebuah desa adat yang terletak di Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Lokasi Kampung Adat Luba ini berada di Desa Tiworiwu, Kecamatan Jerebuu atau berjarak sekitar 19 kilometer dari arah selatan kota Bajawa ibukota Kabupaten Ngada.
Desa ini terkenal karena mempertahankan tradisi dan budaya khas Flores. Kampung Adat Luba memiliki arsitektur tradisional yang khas.
Rumah-rumah tradisional di desa ini umumnya terbuat dari kayu dengan atap jerami atau daun nipah.
Desain rumah adat Luba memiliki ciri khas atap tumpang tiga yang menjulang tinggi dan dinding-dinding yang terbuat dari anyaman bambu.
Bentuk dan konstruksi rumah adat ini mencerminkan kepercayaan dan budaya masyarakat Luba.
Masyarakat Luba sangat memegang teguh kehidupan adat dan budaya mereka. Mereka menjalankan sistem kekerabatan yang kuat dan memiliki struktur sosial yang terorganisir.
Masyarakat Luba juga masih menjaga tradisi-tradisi seperti tarian adat, musik tradisional,
dan upacara-upacara keagamaan yang melibatkan pengorbanan hewan. Salah satu tradisi yang terkenal di Kampung Adat Luba adalah “Caci”.
Caci adalah pertunjukan tarian dan pertarungan tradisional Flores yang melibatkan dua pemuda yang menggunakan cambuk berduri sebagai senjata.
Pertunjukan Caci ini merupakan simbol keberanian dan kejantanan dalam budaya Luba dan sering diadakan pada acara-acara adat dan festival di desa tersebut.
Kampung Adat Luba juga menawarkan pemandangan alam yang indah. Terletak di pegunungan, desa ini dikelilingi oleh hijaunya perkebunan kopi dan persawahan yang subur.
Wisatawan dapat menikmati keindahan alam sekitar, berinteraksi dengan masyarakat setempat, dan mengenal lebih jauh tentang budaya dan tradisi Flores.
Perlu diingat bahwa daftar ini mungkin tidak mencakup semua kampung adat di Flores Timur, dan ada kemungkinan ada kampung adat lain yang tidak tercantum di sini.