Pulau Flores di timur Indonesia menjadi tujuan wisata yang istimewa. Dengan keindahan alamnya yang mempesona dan budaya yang kaya, pulau ini menarik wisatawan.

Salah satu daya tarik utama Flores adalah masyarakat Manggarai.

Masyarakat Manggarai telah mempertahankan keasliannya selama berabad-abad dengan tradisi kuno yang dilestarikan dengan indah dan warisan budaya yang unik.

Berikut sekilas informasi untuk mengenal lebih dekat masyarakat Manggarai Flores.

Baca juga : Potret Keindahan Danau Sano Limbung Manggarai

Suku Manggarai di Flores
Suku Manggarai di Flores

Suku Manggarai

Suku Manggarai merupakan salah satu kelompok etnis terbesar di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.

Umumnya Mereka sebagian besar tinggal di kabupaten Manggarai, yang meliputi wilayah bagian tengah dan barat pulau Flores.

Beberapa daerah lain di Pulau Flores juga memiliki penduduk Suku Manggarai, termasuk Kabupaten Manggarai Barat dan Kabupaten Manggarai Timur.

Mengenal orang Manggarai seperti membuka lembaran sejarah yang tak tersentuh. Suku ini tinggal di bagian tengah dan barat pulau.

Dalam kehidupan sehari-hari, orang berbahasa Manggarai penuh dengan nuansa lokal.

Bahasa Manggarai

Tarian Danding dan Tarian Tandak Pembuka Tari Caci Manggarai - Photo by Tajukflores
Tarian Danding dan Tarian Tandak Pembuka Tari Caci Manggarai – Photo by Tajukflores

Bahasa yang di gunakan oleh Suku Manggarai adalah bahasa Manggarai.

Bahasa ini termasuk kelompok rumpun bahasa Austronesia dan memiliki beberapa dialek tergantung pada wilayahnya.

Meskipun banyak dari mereka juga dapat berbicara bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi Indonesia.

Bahasa Manggarai adalah salah satu bahasa daerah di Indonesia yang Penuturnya terdapat di kabupaten Manggarai Barat, kabupaten Manggarai dan Manggarai Timur.

Budaya dan Tradisi Manggarai

Suku Manggarai memiliki budaya yang kaya dengan tradisi dan adat istiadat yang unik. Mereka sangat menjunjung tinggi nilai-nilai adat dan sistem kekerabatan yang kuat.

Dan di dalam masyarakat Manggarai, kepala keluarga atau leluhur memegang peranan penting dalam mengambil keputusan dan menjaga harmoni dalam suku mereka.

Agama Suku Manggarai

agama suku manggarai
agama suku manggarai

Mayoritas Suku Manggarai menganut agama Katolik, yang diperkenalkan oleh para misionaris dari Portugal pada abad ke 16.

Tercatat jumlahnya hampir sebanyak 95 % orang Manggarai menganut agama Katolik.

Namun, beberapa dari mereka juga masih memegang kepercayaan animisme sebagai keagamaan tradisional yang masih merekat dalam kehidupan sehari-hari dan upacara adat mereka.

Meski Penduduknya sebagian besar beragama Katolik Roma, tetapi masih melestarikan adat Manggarai kuno caci (adu cambuk), yang biasanya dipraktikkan pada pesta pernikahan, dan berfungsi sebagai objek wisata.

Tarian dan Musik Manggarai

Tari Cari, Tarian Adat Suku Manggarai
Tari Cari, Tarian Adat Suku Manggarai

Salah satu hal yang menarik dari masyarakat Manggarai adalah tarian tradisionalnya yang megah dan energik.

Tari Caci merupakan tarian simbolik perang yang melengkapi kegagahan dan keberanian.

Namun dalam perjalanan mengenal Suku Manggarai, tidak hanya muncul dalam seni pertunjukan saja.

Salah satu hal yang menarik dari masyarakat Manggarai adalah tarian adat mereka yang megah dan energik.

Tarian Caci, merupakan tarian perang ikonik, menggambarkan kegagahan dan keberanian.

Dengan perisai dan cambuk sebagai atribut perang, para penari salin bertarung secara simbolis, menyajikan pemandangan yang memukau.

Tarian ini biasanya ditampilkan dalam upacara adat perayaan, atau acara penting lainnya.

Makanan Khas Manggarai

Sombu, Makanan Khas Manggarai
Sombu, Makanan Khas Manggarai

Makanan tradisional Suku Manggarai didasarkan pada hasil bumi dan hasil ternak.

Biasanya Mereka mengandalkan beras, jagung, ubi kayu, dan singkong sebagai makanan pokok.

Makan khas suku ini antara lain sate wae. Sate Wae merupakan  sate daging yang di bumbui dengan rempah – rempah khas daerah itu.

Pakaian Adat Suku Manggarai

Pakaian Adat Suku Manggarai
Pakaian Adat Suku Manggarai

Pakaian adat NTT milik Suku Manggarai dikenal dengan nama kain songke.

Cara memakai kain songke mirip dengan cara memakai sarung, hanya saja ada bagian-bagian tertentu yang harus dihadapkan ke depan.

Nah Kain songke umumnya didominasi warna hitam yang melambangkan keagungan. Setiap motif kain songke juga memiliki makna yang berbeda.

Pakaian adat suku Manggarai cukup bervariasi tergantung pada jenis acara atau upacara.

Untuk perempuan, biasanya mengenakan kain tenun atau songket yang dihiasi dengan motif khas daerah.

Sementara untuk pria, mengenakan sarung dan kemeja tradisional.

Seni Kerajinan Khas Manggarai

Menenun suku khas manggarai
Menenun suku khas manggarai – pexels.com-los-muertos-crew-7205811-scaled

Suku Manggarai juga terkenal karena seni kerajinan mereka terutama dalam pembuatan anyaman dan tenun.

Kain tenun khas Suku Manggarai sering digunakan sebagai pakaian adat dan memiliki nilai budaya dan artistik yang tinggi.

Mengenal lebih dekat dengan Suku Manggarai memberi sobat petualang wawasan tentang keragaman budaya yang ada di Indonesia.

Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki warisan budaya dan tradisi yang autentik, dan Suku Manggarai tidak terkecuali.

Semoga informasi ini bisa memberikan kamu gambaran lebih jelas tentang Suku Manggarai di Pulau Flores, Nantikan informasi tentang kepulauan Indonesia selanjutnya, Selamat berpetualang sobat!

You might also enjoy:

× Chat Admin