Mendaki gunung menjadi salah satu hobby yang menyenangkan, selain bisa melihat pemandangan alam, kita juga diajarkan arti sebuah perjuangan.
Kepulauan Flores memang lebih dikenal dengan keindahan lautnya. Tapi siapa sangka, ternyata Flores menyimpan keindahan alam pegunungan yang sangat menarik untuk dikunjungi.
Jika anda baru ingin memulai hobby mendaki gunung dan bingung memilih lokasi pendakian yang cocok.
Maka Gunung Iya, kabupaten Ende bisa menjadi referensinya.
Gunung Iya, Primadona Ende
Terletak di Kabupaten Ende, Flores Nusa Tenggara Timur. Gunung iya Ende tidak hanya menyajikan panorama alam yang indah dari luasnya savana yang dipenuhi rerumputan.
Namun juga pemandangan laut dan danau, yang bisa kita saksikan secara langsung dari ketinggian gunung.
Berbeda jika kita mendaki gunung pada umumnya, yang hanya bisa melihat pepohonan berjejer, di Gunung iya Ende kita bisa menyaksikan hmparan laut Sawu yang indah nan biru.
Gunung iya Ende hanya memiliki ketinggian 600 meter, sangat cocok bagi pemula yang baru ingin memulai hobby mendaki.
Baca juga : 5 Desa Wisata Yang Ada di Manggarai
Meskipun ketinggiannya terbilang rendah namun siapa sangka, ternyata gunung Iya Ende merupakan gunung aktif, yang terakhir kali Meletus di tahun 1969.
Gunung Iya menjadi bagian dari jalur Vulkanik Banda, yang merupakan jalur bentangan gunung aktif di Indonesia dengan arah subduksi melengkung sebesar 180%.
Gunung Iya berada diantara pegunungan Meja dan Gunung Roja, bisa ditempuh sekitar 7 KM dari pusat Kota Ende, Kabupaten Ende Nusa Tenggara Timur.
Waktu terbaik untuk mendaki Gunung Iya bisa di pagi hari, untuk menghindari teriknya matahari.
Anda bisa membawa Drone dan menerbangkannya jika telah sampai puncak. Karna Gunung Iya memiliki padang savana yang cantik dengan dipenuhi rerumputan dan ilalang.
Rute Pendakian
Terdapat tiga jalur pendakian menuju puncak Gunung iya. Jalur pertama melalui Kampung Rate dengan menyusuri bagian utara gunung iya, yang memiliki kemiringan medan 30-40 derajat.
Jika pendaki melalui jalur pertama, waktu yang dibutuhkan sekitar 3 jam untuk bisa sampai puncak.
Jalur kedua, melalui Pelabuhan Ende dengan mengendarai kapal laut untuk menuju kaki barat gunung iya. Medan dari jalur kedua ini lebih terjal karna kemiringannya 40-60 derajat.
Namun jalur ini, dinilai lebih cepat dengan hanya membutuhkan waktu sekitar dua jam
Jalur ketiga, bisa melalui Kampung Arubara yang berada di lereng Gunung Meja. Pendakian dari jalur ini memang lebih jauh daripada kedua jalur sebelumnya.
Namun dari jalur ketiga ini, pendaki akan disuguhkan dengan pemandangan Gunung Roja nan Indah lagi menawan. Waktu yang dibutuhkan jika melalui jalur ini sekitar empat jam, dengan medan yang relative mudah.
Belum terdapat pos untuk tempat pemberhentikan pendaki di Gunung iya, sehingga sangat disarankan jika anda ingin mendaki Gunung Iya, bisa Bersama teman. atau menggunakan jasa pemandu.
Legenda Cinta Segitiga
Gunung Iya memiliki cerita rakyat yang sangat menarik. Alkisah, jaman dulu ada gadis Bernama iya, gadis tersebut sangat cantik dan menjadi primadona Desa.
Kemudian ada pria Bernama meja yang rupawan, baik hati dan menjadi pujaan para gadis. Ada pula pria bernama wongge, yang merupakan pria buruk budi pekertinya.
Wongge kemudian melamar Iya, Namun Iya menolak lamaran tersebut dan Wongge sakit hati atas penolakan tersebut.
Mengetahui Iya memiliki hubungan dengan Meja. Wongge berniat membunuh meja, dengan menebas kepalanya.
Kepala Meja terjatuh dan membentuk pulau Koa, sedangkan parang yang digunakan menebas menjadi pulau Ende.
Masyarakat sekitar percaya jika gunung iya mengeluarkan asap, hal tersebut berartikan Gunung Iya yang bersedih ditinggal kekasihnya Meja.
Itulah mengapa Gunung iya dan Gunung Meja lokasinya berdekatan, berada di Selatan Ende, sedangkan Gunung Wongge berada di Utara Ende.
Tips mendaki Gunung Iya
Sebelum memutuskan untuk mendaki gunung, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan
- memastikan kondisi kesehatan yang benar-benar stabil
- jika anda pemula, maka sebaikan mendaki Gunung iya Bersama rekan
- membawa minuman yang cukup untuk menghindari dehidrasi
- membawa kamera untuk mengabadikan keindahan laut sawu dari bukit Iya
- membawa makanan yang cukup selama proses pendakian
- membawa alat camping yang memadai
- membawa kursi lipat untuk bisa menikmati keindahan laut dari perbukitan Iya
- membawa obat-obat untuk mengantitipasi sakit di perjalanan
Baca juga : Informasi Pendakian Gunung Ile Mandiri Larantuka