Labuan bajo adalah ibu kota kabupaten dari Manggarai Barat. Untuk para wisatawan mungkin lebih mengenal kota kecil ini dengan sebutan
Labuan Bajo dari pada Manggarai Barat. Mungkin karena Labuan Bajo sudah terkenal akan pesona wisatanya yang memanjakan mata.
Sehinnga Ketika nama manggarai barat disebutkan belum tentu semua orang tau, bisa jadi dianggap manggarai yang ada di kota Jakarta.
Di Labuan Bajo, bahasa resmi yang digunakan adalah Bahasa Indonesia. Sebagai bahasa nasional Indonesia.
Bahasa Indonesia dipahami dan digunakan oleh sebagian besar penduduk Labuan Bajo.
Namun, di Labuan Bajo juga terdapat beragam kelompok etnis dan budaya, seperti suku Manggarai dan suku Bajo.
Oleh karena itu, bahasa-bahasa daerah juga digunakan dalam komunikasi sehari-hari oleh sebagian penduduk setempat.
Untuk Nusa Tenggara Timur sendiri sebagai Provinsi Labuan Bajo memiliki 68 delapan Bahasa daerah berdasarkan peta Bahasa Kemdikbud.
Berikut 3 Bahasa di Labuhan Bajo
Berikut ini Beberapa bahasa daerah yang biasa sering digunakan di Labuan Bajo antara lain:
1. Bahasa Manggarai
Bahasa Manggarai adalah salah satu bahasa daerah yang digunakan oleh suku Manggarai, yang merupakan kelompok etnis dominan di Labuan Bajo
dan wilayah sekitarnya di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Bahasa Manggarai termasuk dalam keluarga atau rumpun bahasa Austronesia.
Bahasa Austronesia adalah bahasa yang cakupannya sangat luas yang terdiri dari berbagai bahasa yang tersebar dan dituturkan di wilayah Asia Tenggara,
Oseania, dan Pulau Pasifik. Rumpun bahasa Austronesia diyakini memiliki akar yang sama dan berkembang dari satu bahasa proto yang lebih tua
yang diperkirakan dituturkan sekitar 5.000 hingga 6.000 tahun yang lalu.
Berikut adalah beberapa informasi tentang Bahasa Manggarai:
a. Penggunaan
Bahasa Manggarai digunakan oleh suku Manggarai sebagai bahasa sehari-hari dalam komunikasi mereka. Bahasa ini juga diajarkan dan dipelajari di sekolah-sekolah di wilayah tersebut.
b. Alfabet
Bahasa Manggarai menggunakan alfabet Latin yang dimodifikasi dengan beberapa huruf tambahan untuk menyesuaikan dengan bunyi-bunyi bahasa tersebut.
c. Kosakata
Bahasa Manggarai memiliki kosakata yang kaya dan unik, termasuk kata-kata untuk objek budaya dan alam sekitar khas suku Manggarai.
Misalnya, kata “lewok” berarti rumah adat tradisional suku Manggarai.
d. Dialek
Bahasa Manggarai memiliki beberapa dialek yang berbeda di berbagai wilayah di Pulau Flores. Dialek-dialek ini dapat memiliki variasi dalam pengucapan, kosakata, dan tata bahasa.
Bahasa Manggarai merupakan bagian penting dari identitas budaya suku Manggarai. Mempelajari beberapa frasa dasar atau kata-kata dalam Bahasa Manggarai
dapat menjadi cara yang baik untuk menghargai budaya dan berkomunikasi dengan penduduk setempat ketika Anda berada di Labuan Bajo untuk berwisata.
Bahasa ini merupakan bahasa yang umum digunakan oleh suku Manggarai, salah satu kelompok etnis yang tinggal di wilayah tersebut.
2. Bahasa Bajo
Selanjutnya bahasa yang paling sering digunakan di Labuan Bajo tentunya Bahasa Bajo.
Bahasa Bajo juga dikenal sebagai Bahasa Ugi, adalah bahasa yang dituturkan oleh suku Bajo atau Bajau. Suku Bajo adalah kelompok etnis pesisir
yang tersebar di berbagai wilayah di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Filipina, dan Malaysia.
Berikut adalah beberapa informasi tentang Bahasa Bajo
a. Distribusi Geografis
Bahasa Bajo dituturkan oleh suku Bajo di berbagai daerah pesisir Indonesia, termasuk di Labuan Bajo dan wilayah sekitarnya di Pulau Flores.
Mereka juga dapat ditemui di wilayah perairan di sekitar Kepulauan Raja Ampat, Sulawesi, Kalimantan, dan wilayah lain di Asia Tenggara.
b. Hubungan dengan keluarga bahasa Austronesia
Bahasa Bajo termasuk dalam keluarga bahasa Austronesia, yang juga mencakup bahasa-bahasa seperti Bahasa Indonesia,
Bahasa Melayu, Bahasa Jawa, dan bahasa-bahasa di Oseania. Ini menunjukkan hubungan kekerabatan antara Bahasa Bajo dengan bahasa-bahasa tersebut
c. Ciri-ciri Bahasa
Bahasa Bajo memiliki karakteristik fonologi, morfologi, dan tata bahasa yang unik. Bahasa ini juga mencerminkan
hubungan suku Bajo dengan laut, dengan kosakata yang kaya dalam hal kelautan dan kehidupan pesisir.
Bahasa Bajo adalah bagian penting dari identitas budaya suku Bajo. Meskipun sebagian besar penutur asli Bahasa Bajo juga dapat berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia
atau bahasa-bahasa lokal lainnya, mempelajari dan menggunakan beberapa frasa dalam Bahasa Bajo saat berinteraksi dengan suku Bajo
dapat menunjukkan rasa hormat terhadap budaya dan membangun ikatan yang lebih kuat dengan komunitas setempat.
Bac juga : Inilah 7 Kain Tenun Khas Flores Yang Terkenal
3. Bahasa lokal lainnya
Selain Bahasa Manggarai dan Bahasa Bajo, ada juga bahasa-bahasa lokal lainnya yang mungkin digunakan di Labuan Bajo,
tergantung pada komunitas etnis dan kelompok penduduk tertentu. Misalnya bahasa Bugis atau Bahasa Makassar yang paling sering diucapkan oleh pendatang dari Sulawesi Selatan.
Lalu ada bahasa Jawa yang sering digunakan oleh pendatang dari Jawa. Sementara Bahasa Indonesia umumnya digunakan dalam interaksi sehari-hari
dan di sektor pariwisata, mengerti beberapa frasa dalam bahasa daerah setempat, seperti bahasa Manggarai atau bahasa Bajo,
dapat membantu memperkaya pengalaman berinteraksi dengan penduduk lokal dan memperlihatkan penghargaan terhadap budaya setempat.